Thursday, 28 January 2021

Prokariota, Dunia Organisme Satu Sel

Dunia yang kita lihat sehari-hari telah begitu ramai. Terdapat berbagai jenis makhluk hidup yang masing-masing telah kita kenal namanya sejak kecil seperti gajah, sapi, kambing, kucing, tikus, pohon mangga, jamur dan masih banyak lagi. Tapi sebenarnya, ada jauh lebih banyak organisme yang hidup di sekitar kita yang tak sanggup kita lihat karena begitu kecil. Walaupun berada di sekitar kita kita namun mereka seperti memiliki dunia lain. 

Para ahli biologi menyebut organisme yang cuma terdiri atas satu sel (organisme uniseluler) itu dengan nama prokariota. Prokariota terdapat hampir di semua tempat, di daratan, perairan hingga di dalam tubuh kita (dan organisme multi seluler lainnya). Bahkan di tempat-tempat yang ekstrim seperti di kawah gunung berapi yang sangat panas terdapat organisme-organisme super kecil tersebut. Bakteri adalah contoh dari prokariota.

Ukuran tubuh yang super kecil karena hanya terdiri atas satu sel tersebut membuat kemampuan berkembang biak organisme prokariota berlangsung sangat cepat. Kebanyakan mereka berkembang biak dengan cara membelah diri (bereplikasi). Sel prokariota tidak memiliki organ-organ sel (organel) yang kompleks seperti pada organisme multiseluler. Selain dilindungi oleh membran sel banyak prokariota yang juga dilindungi oleh  kapsul di bagian luarnya. Kapsul tersebut dapat menghindarkan diri mereka dari kerusakan dan dehidrasi.

Sel tetap diatur oleh DNA yang terdapat di dalam kromosom berbentuk sirkular yang disebut gonofor. Kromosom tersebut terletak di area inti walaupun sel prokariota tidak memiliki organ inti sel yang terpisah dari cairan dalam sel (sitoplasma). 

Tahukah kalian bahwa prokariota merupakan organisme pertama yang ada di muka bumi? Menurut para ahli, bakteri telah ada di permukaan bumi sejak 4,3 milyar tahun silam. Saat itu kondisi bumi masih ekstrim. Hingga saat ini bakteri merupakan organisme yang terbanyak menempati bumi. Prokariota terdiri atas dua jenis kelompok organisme yaitu bakteri dan archaea (arkea). Untuk jenis arkea memiliki kemampuan hidup di tempat yang sangat ekstrim misalnya sangat panas, berkadar garam tinggi, hingga sangat asam. Mereka memperoleh energi dengan dua cara yaitu dengan fotosintesis (memanfaatkan cahaya matahari) dan kemosintesis (menguraikan senyawa tertentu).

Apakah kalian tertarik untuk mempelajari prokariota lebih jauh lagi? Ayo jadilah saintis.

Bacaan Lebih Lanjut

Reece, J.B., Taylor, M.R., Simon, E.J., Dickey, J.L., Hogan, K. (2016). Campbell Biology, Concepts and Connections (8th ed.). Essex CM20 2JE: Pearson Education Limited.

Ciri-ciri Kehidupan

Bumi adalah planet istimewa karena di permukaannya terdapat banyak sekali makhluk hidup. Mulai dari pegunungan yang sangat tinggi hingga di kedalaman lautan, terdapat aneka jenis spesies yang bentuk dan sifatnya sesuai dengan tempat hidupnya. Terdapat berjuta-juta jenis (spesies) makhluk hidup di muka bumi. Maha Agung Allah Sang Maha Pencipta. Belum lagi kalau kita juga menghitung spesies yang telah punah. Para peneliti fosil banyak sekali menemukan jejak-jejak kehidupan yang pernah mendiami muka bumi di masa lampau.

Bagaimana para ahli menentukan apakah sesuatu digolongkan ke dalam makhluk hidup atau bukan? Tentunya terdapat ciri-ciri yang dapat diamati oleh semua orang, termasuk kalian semua, baik secara langsung atau dengan menggunakan peralatan khusus. 

Minimal terdapat enam ciri obyek digolongkan ke dalam makhluk hidup. Berikut ke enam ciri tersebut.

  1. Memiliki keteraturan pada struktur dan keberadaannya. Jika kita amati bagaimana susunan daun atau bunga yang ada pada aneka tanaman maka akan kita temui aturan-aturan tertentu pada susunan tersebut. Apalagi jika kita mengamati mereka di bawah mikroskop. Kita akan menjadi sangat terkejut melihat bagaimana keteraturan struktur sel dan bahkan bagian-bagian sel yang menjadi penyusun tubuh semua makhluk hidup. Susunan yang teratur itu ada karena mendukung fungsi-fungsi tertentu.
  2. Berkembang biar (reproduksi). Setiap spesies dapat berkembang biak, baik secara kawin maupun tak kawin dalam rangka mempertahankan keberadaan jenisnya dari generasi ke generasi. Pohon pisang akan menumbuhkan tunas-tunas pisang baru, demikian pula ayam akan menetaskan telur-telur sehingga muncul anak-anak ayam yang segera akan tumbuh melanjutkan kehidupan induknya.
  3. Tumbuh dan berkembang. Setelah lahir atau muncul dari proses reproduksi induk, makhluk hidup akan mengalami pertumbuhan (yaitu pertambahan ukuran tubuh dan perbanyakan sel) dan perkembangan (fungsionalisasi bagian-bagian tubuh) sehingga dari anakan yang masih kecil akan muncul individu yang mirip dengan induknya yang telah mandiri. Proses pertumbuhan dan perkembangan setiap jenis makhluk hidup telah diatur dalam program genetik yang terdapat di dalam DNA dan RNA mereka.
  4. Pemrosesan Energi. Makhluk hidup membutuhkan energi untuk menjalankan semua proses kehidupannya. Energi tersebut diperoleh dari lingkungan, baik dengan cara makan maupun menyerap energi dari makhluk hidup lain, atau bahkan dari bangkai dan sisa-sisa tubuh makhluk hidup lain. Tumbuhan dapat memanfaatkan energi dari cahaya matahari.
  5. Pengaturan diri. Setiap makhluk hidup memiliki mekanisme pengaturan dalam diri yang membuat kondisi internal tubuh mereka dapat terjaga stabil. Misalnya suhu tubuh kita selalu dijaga oleh suatu mekanisme kerja tubuh sehingga tetap berada pada suhu sekitar 37 derajat celcius. Makhluk hidup lain memiliki kisaran suhu tubuh yang berbeda-beda.
  6. Respon terhadap lingkungan. Makhluk hidup selalu aktiv dan berespon terhadap berbagai perubahan yang berlangsung di lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan yang berbeda-beda menghasilkan respon yang juga berbeda. Misalnya tumbuhan di pantai memiliki organ tubuh khusus yang  memungkinkan mereka menyesuaikan diri dengan kondisi laut misalnya akar nafas. Jika hujan turun tentu kalian akan segera berlari mencari tempat berteduh. Demikian pula dengan seekor rusa yang dikejar harimau akan segera melarikan diri secepat mungkin.
Bacaan Lebih Lanjut:

Reece, J.B., Taylor, M.R., Simon, E.J., Dickey, J.L., Hogan, K. (2016). Campbell Biology, Concepts and Connections (8th ed.). Essex CM20 2JE: Pearson Education Limited.