Wednesday 27 October 2021

Hukum Ohm

Elektron dapat mengalir melalui sebuah penghantar yang bersifat konduktor. Pada suatu rangkaian listrik, elektron yang mengalir itu disebut dengan arus listrik. Arus listrik dapat mengalir di kabel-kabel dan alat listrik dalam suatu rangkaian apabila terdapat sebuah sumber listrik, misalnya sebuah baterai, aki atau generator. Suatu tekanan pada sumber listrik yang mendorong elektron untuk mengalir dari kutub negatif ke kutub positif disebut dengan tegangan listrik.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa besarnya arus listrik ditentukan oleh seberapa besar tegangan listrik yang dikandung oleh suatu sumber listrik. Namun ternyata tidak hanya tegangan, ada sesuatu yang lain yang juga mempengaruhi besarnya arus listrik.

Hal juga mempengaruhi besarnya arus listrik yang mengaliri rangkaian listrik adalah nilai tahanan listrik atau resistansi, yang disimbolkan dengan huruf R. Apa sebenarnya tahanan listrik tersebut? Jadi, bahan konduktor yang digunakan untuk mengalirkan elektron pada rangkaian listrik ternyata tidak benar-benar 100% persen menghantarkan listrik. Masing-masing bahan masih memiliki sifat untuk menahan aliran listrik itu dengan kekuatan tertentu. Kekuatan untuk menahan atau menghambat arus listrik pada bahan tertentu disebut dengan tahanan listrik atau resistansi.

Dengan demikian kuat arus listrik tergantung pada berapa besar tegangan listriknya, yang kemudian dibagi oleh nilai tahanan listrik pada rangkaian tersebut. Fenomena tersebut diteliti oleh seorang ilmuwan dari Jerman bernama Georg Simon Ohm pada tahun 1827, sehingga dikenal dengan sebutan Hukum Ohm.

Hukum Ohm dapat ditulis dengan rumus matematika sebagai berikut:

I = V/R

Masing-masing besaran listrik tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan tabel berikut:

units of measurement for electrical current

Dengan menggunakan prinsip pada Hukum Ohm di atas kalian dapat mengetahui nilai tahanan listrik dengan menggunakan nilai tegangan dan arus yang mengalir. Demikian juga nilai arus dapat dihitung jika kita telah mengetahui nilai tegangan listrik dan tahanan listriknya.

Sebagai contoh arus listrik yang mengalir di suatu rangkaian sebesar 0,5 A, menggunakan dua baterai 1,5 volt yang disusun seri. Berapa nilai resistansinya? (coba kalian hitung) 

Dalam dunia elektronika, perusahaan listrik telah membuat suatu elemen kelistrikan yang disebut resistor yang berfungsi untuk memberikan tahanan pada nilai tertentu pada suatu rangkaian listrik. Kalian tentu pernah melihat resistor seperti pada gambar berikut.

(Sumber gambar : https://upload.wikimedia.org/)

7 comments:

  1. Adila Nuriyanah
    719710379

    Resume :
    Elektron dapat mengalir melalui sebuah penghantar yang bersifat konduktor yang disebut dengan arus listrik. Arus listrik dapat mengalir di kabel-kabel dan alat listrik dalam suatu rangkaian apabila terdapat sebuah sumber listrik, misalnya sebuah baterai, aki atau generator. Suatu tekanan pada sumber listrik yang mendorong elektron untuk mengalir dari kutub negatif ke kutub positif disebut dengan tegangan listrik.

    Besar kuat arus listrik tergantung pada berapa besar tegangan listriknya, yang kemudian dibagi oleh nilai tahanan listrik pada rangkaian tersebut. 
    Hukum Ohm dapat ditulis dengan rumus matematika sebagai berikut:
    I = V/R

    ReplyDelete
  2. Nur Alfiana Safitri
    719710378

    Mengapa pada bahan konduktor yang digunakan untuk mengalirkan elektron pada rangkaian listrik tidak benar-benar 100% persen menghantarkan listrik? Apakah ada pengaruhnya terhadap suatu benda yang dialirkan listrik, seperti menyebabkan lampu cepat rusak jika rangkaian listrik 100% mengantarkan listrik?

    ReplyDelete
  3. Iftita Hairiya
    719710369

    Besarnya arus listrik ditentukan oleh tegangan listrik dan resistensi, lalu mengapa pada rangkaian baterai seri terjadi penambahan tegangan dan arus listrik tetap sama, dan juga pada rangkaian baterai parallel, terjadi perubahan pada arus listrik namun tegangan yang dihasilkan tetap sama. Mengapa demikian?

    ReplyDelete
  4. Nur Hidayat
    719710371

    dapat diketahui bahwa besarnya arus listrik ditentukan oleh seberapa besar tegangan listrik yang dikandung oleh suatu sumber listrik. Namun ternyata tidak hanya tegangan, ada juga yang mempengaruhinya yaitu tahanan listrik atau resistansi,apakah selain itu tidak ada lagi yang mempengaruhi besarnya arus listrik ?

    ReplyDelete
  5. Siti Afiyatun Nayyiroh
    719710368

    Dengan menggunakan prinsip pada Hukum Ohm di atas kita dapat mengetahui nilai tahanan listrik dengan menggunakan nilai tegangan dan arus yang mengalir.
    Maka sebuah benda penghantar tersebut dapat dibilang sudah mematuhi hukum Ohm tersebut, apabila nilai dari resistansinya tersebut tidak tergantung pada besar dan juga polaritas beda potensial yang terdapat di dalamnya. Lalu apakah pernyataan-pernyataan diatas berlaku untuk seluruh dari jenis penghantar?

    ReplyDelete
  6. Rika Aulia Safitri
    719710372

    Arus listrik dapat mengalir di kabel-kabel dan alat listrik dalam suatu rangkaian apabila terdapat sebuah sumber listrik, misalnya sebuah baterai, aki atau generator. Suatu tekanan pada sumber listrik yang mendorong elektron untuk mengalir dari kutub negatif ke kutub positif disebut dengan tegangan listrik.
    Pada penjelasan diatas, apa yang mempengaruhi besarnya arus listrik pada baterai tersebut?

    ReplyDelete
  7. Nur Alfiyatul Laila
    719710375

    Apa yang mempengaruhi besarnya arus listrik yang mengaliri rangkaian?

    ReplyDelete