Wednesday 1 December 2021

Kompas dan Magnet Bumi

Kalian tentu pernah melihat sebuah alat yang disebut kompas. Kalaupun tidak secara langsung mungkin melihatnya di televisi atau internet, atau di buku pelajaran. Kompas adalah alat yang bagian paling penting di dalamnya berupa sebuah jarum yang dapat berputar bebas. Jarum tersebut merupakan sebuah magnet yang kuat dan tahan lama.

Kemana pun kita membawa sebuah kompas, maka jarum di dalamnya akan selalu menunjukkan arah utara dan selatan. Itulah fungsi kompas, sebagai penunjuk arah. Para petualang atau tentara yang melewati hutan-hutan, nahkoda kapal yang berada di tengah samudera, menggunakan kompas untuk menuntun perjalanan mereka agar tidak salah arah. Pada zaman dahulu sebelum kompas ada, orang-orang menggunakan petunjuk letak matahari dan  bayangan sebagai penunjuk arah. Namun hal tersebut akan menjadi masalah jika ternyata cuaca sedang mendung sehingga matahari tidak terlihat.

Mengapa jarum magnet kompas selalu menunjukarah utara dan selatan?

Hal tersebut dikarenakan bumi yang kita tempati ini ternyata juga bersifat sebagai sebuah magnet raksasa. Sebagai sebuah magnet tentu saja bumi juga memiliki kutub utara dan kutub selatan. Kutub utara magnet bumi terletak di kutub selatan bumi, sedangkan kutub selatan magnet bumi terletak di kutub utara. 

Seperti yang telah kita pelajari (lihat artikel sebelumnya) pada materi tentang sifat magnet, maka semua magnet yang ada di permukaan bumi apabila dapat diatur agar bebas bergerak (misalnya digantung atau seperti pada magnet jarum di dalam kompas) akan melalu mengarah ke utara dan selatan. Kutub utara jarum kompas akan ditarik oleh kutub selatan magnet bumi, sebaliknya kutub selatan jarum kompas akan ditarik oleh kutub utara magnet bumi.

Penjelasan tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah artikel ini.

Pada gambar tersebut titik hijau merupakan kutub selatan magnet bumi (terletak di kawasan kutub utara bumi). Karena merupakan kutub selatan magnet maka ia akan menarik kutub utara jarum kompas (yang berwarna merah pada gambar jarum kompas). Demikian berlaku sebaliknya.

Fenomena bumi sebagai sebuah magnet raksasa pertama kali ditemukan oleh saintis Inggris bernama William Gilbert pada tahun 1600. Lebih lanjut para ahli juga mempelajari bahwa sifat magnet bumi yang memiliki medan magnet di sekelilingnya membuat angin matahari dibelokkan sehingga tidak menerjang atmosfer bumi. Planet lain (misalnya mars) yang tidak memiliki kekuatan medan magnet yang kuat akhirnya selalu terkena angin matahari dan atmosfernya menjadi kehilangan oksigen dalam jumlah yang besar.


(Sumber : https://i.ytimg.com/vi/8VIqsIEwbRI/maxresdefault.jpg)


No comments:

Post a Comment