Saturday 13 January 2018

Udara yang Tidak Terlihat


Manusia dapat melihat benda-benda di sekitarnya. Dengan penglihatan itulah kita dapat memahami dunia. Kita dapat mengenali orang-orang yang kita sayangi atau juga mengetahui bahaya yang sedang ada di depan kita. Manusia juga dapat melihat air, baik yang berada di dalam gelas, kolam, sungai ataupun lautan.

Tapi manusia tidak dapat melihat udara. Hal ini dikarenakan kerapatan partikel dalam zat. Para ilmuwan mengatakan bahwa perbedaan antara zat padat, cair dan gas, salah satunya adalah mengenai kerapatan partikel penyusun ketiga zat tersebut.

Pada zat padat partikel tersusun rapat dan tidak bergerak, kerapatannya menyebabkan zat padat dapat memantulkan cahaya dengan baik. Zat cair memiliki kerapatan partikel yang lebih rendah dari zat padat, selain itu partikel-pertikelnya bisa bergerak. Zat cair masih bisa memantulkan cahaya cukup sehingga mata manusia dapat melihatnya.

Berbeda dengan gas yang kerapatan partikelnya sangat longgar dan dapat bergerak bebas. Akibatnya gas hanya memantulkan cahaya sangat sedikit sehingga mata kita tak mampu melihatnya. Gerakan bebas partikel gas membuat kita tidak bisa memegangnya. Namun kita masih mampu merasakan gerakan partikel gas, teruta ketika terjadi angin.

Ada juga gas yang terlihat, misalnya asap knalpot sepeda motor atau asap ketika orang membakar sampah. Asap dapat kita lihat karena kandungan partikelnya lebih banyak. Walaupun dapat terlihat namun tetap saja kita tidak mampu memegang asap.


Referensi:

Widodo, W., Et al. (2014). Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Gambar:
https://pixabay.com

No comments:

Post a Comment